Ayam Ketawa, semoga bias membuat tertawa peternaknya

Sebagai salah salah satu satwa endemik asli Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, ayam yang dulu dikenal dengan nama manu gaga hanya bisa dimiliki para bangsawan Bugis. Kini, ayam ketawa bisa dikoleksi masyarakat dari segala lapisan.

Memiliki suara unik mirip tawa manusia, kokok ayam ketawa dibedakan menjadi dua yakni bersuara dangdut dan slow. Ayam ketawa dengan jenis suara slow berkokok dengan suara pelan. Pecinta ayam suara kokok slow punya standar ketukan untuk menghitung kokok ayam jenis ini, yakni empat, delapan, atau 12 per satu kali kokok.

Adapun ayam ketawa dengan kokok jenis dangdut punya kokok yang rapat. Semakin mendayu kokoknya, semakin mahal harga jualnya. "Seperti penyanyi dangdut, makin mengalun enak, lebih mahal harganya," ujar Muhammad Ilham, penjual ayam ketawa di Jakarta. 


Ayam ketawa sudah bisa tertawa ketika berusia dua bulan, serta mulai mengalami masa puber sehingga kokoknya belum mendayu sempurna. Performa prima saat si ayam berumur sembilan bulan. "Saat itu, suaranya sudah bagus mengalun," ujar Ilham.

Ayam ketawa dijual mulai Rp 3 juta sampai Rp 60 juta per ekor. "Harga tergantung ketawa, bukan fisiknya," ujar Denawi Usman, Ketua Persatuan Pecinta dan Pelestari Ayam Ketawa Indonesia (P3AKI).

Harga ayam ketawa semakin terbang tinggi bila punya suara antik, yakni bisa tertawa satu hingga dua menit. Ayam milik Denawi misalnya, pernah ditawar Rp 80 juta seekor.

Cuma ayam ketawa dengan suara antik dipastikan tidak akan menang dalam kontes ayam ketawa. Sebab, kontes ayam ketawa mengukur pemenang dari dua sistem penilaian. Pertama, penilaian lima kali ayam berkokok dengan irama dangdut dalam waktu 10 menit. Kedua, ayam berkokok di suara pembuka, tengah, dan akhir. "Kalau ayam antik pasti kalah karena terlalu lama tertawanya," kata Denawi.

Ayam ketawa dangdut yang menjuarai kontes bisa dijual minimal Rp 8 juta. Adapun ayam ketawa slow yang jadi juara kontes bisa dijual hingga Rp 15 juta. Lebih mahalnya harga ayam dengan suara slow lantaran ayam ketawa yang bersuara slow sangat jarang di pasar.

Denawi memiliki 30 ayam ketawa dari Sidrap. Saban bulan, ia menjual 20-an ayam ketawa ke berbagai daerah, seperti Medan dan Pekanbaru. "Jakarta paling tinggi," kata Denawi. Berbeda pengalaman dengan Denawi, Ilham bilang ayam ketawa bersuara dangdut lebih mahal dibanding ayam ketawa slow. "Pembeli lihat dari ketukan kokok ayam. Makin banyak ketukan, kian mahal," kata Ilham yang punya 20 ayam ketawa.

Sebagian besar ayam ketawa dangdut miliknya dijual Rp 1,5 juta-Rp 5 juta per ekor. Ilham mendapat ayam ketawa dari keluarganya yang tinggal di Sidrap. Saat ini, ia bisa menjual empat ayam tiap bulan.

Sunarso, pedagang ayam ketawa di Lenteng Agung malah bisa menjual 55 ekor, sejak Januari hingga awal Maret. Strateginya adalah menjual ayam ketawa lebih murah, yakni Rp 25.000 hingga Rp 35.000 per ayam, usia tiga bulan dan Rp 1 juta- Rp 3 juta yang sudah bisa tertawa.

Bisnis jual-beli ayam ketawa marak di Jakarta sejak dua tahun lalu. “Sampai sekarang masih banyak yang cari,” kata Sunarso. Denawi, Ilham, dan Sunarso punya misi sama. Mereka ingin ayam ketawa, yang asli Indonesia, bisa jadi tuan di negerinya sendiri. "Jangan cuma ayam serama Malaysia yang digandrungi, ayam ketawa harus jadi kebanggaan Indonesia," kata Ilham.
Seperti ayam lokal lainnya, budidaya ayam ketawa relatif mudah. Pakannya gampang didapat, daya tahan tubuhnya pun kuat di berbagai cuaca. Hal ini jelas berbanding terbalik dengan harga ayam ketawa yang bisa menjulang.

Sunarso, penjual ayam ketawa di bilangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, mengungkapkan, ayam ketawa cukup diberi pakan campuran. Pakan ini terdiri dari jagung, gabah, beras merah, dan pur. Keempat bahan ini dengan mudah bisa ditemukan di pasar-pasar burung.

Dalam sehari ayam-ayam ini diberi makan tiga kali, pagi, siang, dan sore. "Porsinya, satu genggam untuk satu ekor," kata Sunarso.

Selain pakan tadi, ayam juga diberi pakan khusus yang disebut Sunarso sebagai jamunya ayam ketawa. Pakan tersebut berupa campuran jahe, kunyit, dan kencur. Ketiga bahan ini diiris kecil-kecil untuk kemudian disuapkan ke ayam. Pemberian pakan ini bertujuan meningkatkan daya tahan tubuh si ayam.

Pemeliharaan ayam ketawa pun relatif mudah. Ayam ini tak perlu ditempatkan di area khusus. "Cukup dimasukkan ke dalam kandang," ucap Sunarso.

Di rumahnya, Sunarso memiliki 11 ekor ayam ketawa yang sedang diternakkan. Bisnis ini memang menggiurkan lantaran harga ayam ketawa tergolong tinggi. Sunarso mematok harga seekor ayam ketawa Rp 250.000 sampai Rp 3 juta. Mahal murahnya, tergantung dari umur si ayam. Semakin dewasa usia ayam, kian mahal harganya. "Di usia dua hingga tiga tahun, ketawanya sudah bagus sekali,” ujar Sunarso.

Pasar Sunarso kebanyakan para kolektor yang tinggal di Jakarta. Ada pula pembeli dari Indramayu dan Purwakarta.

Ketua Persatuan Pecinta dan Pelestari Ayam Ketawa Indonesia (P3AKI) Denawi Usman mengatakan, sistem ternak yang digunakannya adalah sistem telur. Dia menunggu sampai ayam-ayam ketawa yang dikirim langsung dari Sidrap, Sulawesi Selatan bertelur. Kemudian, telur-telur ini ditetaskan di mesin penetas. "Indukannya saya jual. Jadi cuma telurnya yang saya ternakkan," tuturnya.

Denawi memiliki 30 ekor ayam ketawa di rumahnya di Semarang, Jawa Tengah. Awalnya ia tak tertarik dengan keunikan ayam ini. "Satu tahun lalu diberi keponakan meski saya tidak suka binatang. Lalu dipaksa. Eh, akhirnya malah suka, lucu ketawanya," tuturnya.

Berawal dari hobi, merambah ke bisnis. Itulah yang terjadi pada Denawi. Melihat ada celah usaha, dia pun mulai giat beternak. Satu ekor ayam ketawa harganya mulai Rp 3 juta sampai Rp 60 juta.

Berbeda dengan Sunarso, hitungan harga ala Denawi tergantung dari suara ketawa si ayam. Ada tiga kategori ketawa. Pertama, tawa standar. Ayam kategori ini memiliki suara tertawa pendek. Kedua, dangdut. Suaranya agak rapat. Ketiga, slow. Tipe suara ketawanya mengalun.

Di luar kategori ini ada pula kategori antik. Suara tertawa ayam tipe memiliki ini durasi satu hingga dua menit. Namun, yang biasa menjadi jawara kontes adalah tipe tawa dangdut dan slow. "Kalau yang antik, terlalu lama ketawanya," ujar Denawi. 

10 komentar:

  1. alamat pak sunarso peternak ayam ketawa lenteng agung dimana ?
    bisa informasinya, krn saya berminat dg ayam ketawa
    info ke email saya : iswadi27@yahoo.co.id
    terimakasih utk informasinya

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. alamat pak sunarso di lenteng agung tolong diinfokan donk

    BalasHapus
  4. alamat pak sunarso di lenteng agung tolong diinfokan donk

    BalasHapus
  5. alamat pak sunarso di lenteng agung tolong diinfokan donk

    BalasHapus
  6. gan saya ada nih ayam ketawa umur 11 bulan udah bagus suaranya ngebas tipe gretek alamat tangerang banten
    langsung aja yah klu minat 089622791825

    BalasHapus
  7. Saya jual 1,5 jt ni yang berminat sudah berkokok.....hub 085363574549 posisi Pekanbaru!!

    BalasHapus
  8. Saya jual 1,5 jt ni yang berminat sudah berkokok.....hub 085363574549 posisi Pekanbaru!!

    BalasHapus