Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi meminta petani dan pelaku industri kakao tidak berkecil hati melihat kinerja ekspor biji kakao tahun ini yang kurang baik. Ia percaya, pada akhir tahun, ekspor akan meningkat. "Karena pabrik pengolah diluar mulai menyiapkan cokelat untuk perayaan Natal dan tahun baru," katanya di Kemayoran, Jakarta, kemarin.
Bayu juga membantah prediksi pengusaha kakao bahwa tahun ini ekspor kakao anjlok. "Justru meningkat," katanya.
Data Kementerian Perdagangan mencatat, sepanjang September lalu, ekspor biji kakao mencapai lebih dari 21 ribu metrik ton. Angka tersebut naik 64 persen dibanding ekspor pada Agustus.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia Zulhefi Sikumbang mengungkapkan, penurunan ekspor biji kakao, yang tahun ini diperkirakan sebesar 29 persen, akan menguntungkan pemodal asing. Sebab, saat ini, 78 persen kapasitas penggilingan kakao dikuasai oleh perusahaan asing. "Kalau terjadi penurunanekspor, kapasitas penggilingan dalam negeri akan naik. Nah, hal ini dinikmati para investor asing," katanya.
Kantor berita Reuters melansir bahwa pelaku industri kakao memperkirakan ekspor biji kakao nasional tahun ini turun 29 persen. Selama ini pasar utamaekspor kakao Indonesia adalah Malaysia dan Amerika Serikat. Ekspor biji kakao, yang semula sebanyak 210 ribu ton per tahun, tahun ini menjadi 150 ribu ton. Akibatnya, kapasitas penggilingan dalam negeri justru meningkat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar