Jaga Kerahasiaan Lokasi demi Mutiara Berkelas

Dari puluhan pengusaha dan perajin mutiara yang berpartisipasi dalam Indonesia International Pearl Fair 2012, ternyata mereka tidak sekadar menawarkan hasil ternak kerang mutiara mereka. Para pengusaha ini juga siap untuk memberikan informasi edukatif bagi para pengunjung yang ingin mengenal mutiara lebih banyak.

Seperti yang dilakukan Eric Tenggara dari Rosario Mutiara Pearl Farm,yang mengelola peternakan mutiara di perairan Maluku. Eric menyebutkan bahwa ada beberapa pengun-jungyangbaru tertarik dengan mutiara, setelah mendapatkan cerita dari para pengusaha mutiara itu sendiri.


"Ada yang datang ke sini karena sudah tahu dan mengerti soal mutiara. Namun, kamijugabersediauntukmem-berikan informasi atau paling tidak bercerita sedikit tentang mutiara-mutiara yang dihasilkan oleh para pengusaha atau pedagang," jelas Eric.

Dia mengatakan bahwa sebagai pedagang, dia siap memberikan informasi yang jelas untuk para pengun jungyangingin berkenalan dengan mutiara.

Malah, dia juga tidak segan-segan memperlihatkan video, di mana peternakannya mengolah kerang-kerang mutiara yang menghasilkan mutiara berkilauan.

Selain itu, dia juga akanmenyarankan jenis-jenis mutiara apa sa ja yang cocok untuk para pelanggannya. Namun, pengunjung tidak diberi tahu lokasi pasti peternakan mutiara yang dia kelola.

"Ya, kita tidak bisa memberi tahu tempat kita membuka peternakan ini. Alasannya, nelayan sekitar saja bisa mencuri tanpa diketahui, bagaimana kalau kita memberi tahu dengan jelas lokasinya di mana," sebut Eric. "Istilahnya ayam saja dicuri, apalagi ini mutiara," imbuhnya sambil tersenyum.

Selama pameran ini, Eric pun memberikan penawaran khusus un tuk para pengunjung. Dia memberikan harga khusus untuk mutiara jenis single cofor tone yang tadinya dihargai Rp200.000 per gram, kini dapat dimiliki dengan potongan harga 50%. "Mumpung lagi pameran, kita kasih harga khusus untuk sir}gle color tone mutiara. Banyak juga si7i yang tertarik de-, ngan jenis ini," tukasnya.

Perajin lainnya Anita Handayani dari Lamops, mengatakan siap menjelaskan secara detail kepada para pengun-jung mengenai pemilihan mutiara. Mereka juga sangat terbuka jika ada masyarakat yang ingin berkenalan dengan mutiara, sambil mengunjungi tempat peternakan mutiara-nya di Lombok.

"Kita terbuka untuk orang-orang yang ingin mengetahui cara mengolah kerang-kerang menjadi aksesori. Untuk pengunjung yang sering ke Lombok, kami siap membagi ilmu kepada mereka tentang kerajinan dari kerang mutiara ini," sebut Anita.

Lebih lanjut, dia juga me-ngatakan bahwa Lamops memproduksi kulit kerang mutiara menjadi aksesori seperti cincin, gelang, bros, dan liontin. Menurut Anita, kerajinan dari kerang mutiara ini sangat menarik.

Untuk hasil kerajinannya, Lamops menawarkan harga yang terbilang jangkau mulai Rpl50.000-4,5 juta. "Kulit kerang ini sering dikira sebagai limbah yang sudah tak berguna. Tapi setelah diolah dan dipadu dengan mutiara, ke-rang-kerangitu menjadi sangat menarik," terangnya.

1 komentar:

  1. artikel yg bagus, oiya budidaya mutiara juga sudah banyak di ternakkan di lombok, http://missjoaquim.com adalah salah satu pengrajin mutiara yang terpercaya di lombok.

    BalasHapus